Attaturk atau Sultan Abdul Hamid Han

Tokoh kesukaan, tokoh idola, atau tokoh panutan tentu super dan punya  kelebihan luar biasa. Entah itu prestasinya, entah itu tampangnya, entah itu kebaikannya, bahkan super tentang kejahatannya.

 

Seorang muslim tentu berharap tokoh yang baik dan selalu menebar manfaat bagi umat manusia, kejayaan Islam dan kebaikan dunia dan akherat.

 

Kalau ada muslim tokoh idola dan panutannya super jahat, tidak bisa dikubur di perut bumi, melarang adzan, melarang bahasa Arab, memisahkan agama dari urusan dunia bahkan penghancur kekhilafahan Islamiyah, pasti muslim bermasalah.

 

Musthofa kemal attaturk walau dibela dengan sejuta dalih, dicitrakan pembaharu, sudah jelas, antek Inggris, tangan kanan Yahudi, anti Islam, bapak sekulerisme dan penghancur kaum muslimin.

 

Apalagi kalau narasinya sampai memfitnah Sultan Turkey usmani, Sultan Abdul hamid han !!!

Naudzubillah, padahal kebaikannya sudah sangat jelas. Karena besar cintanya pada rasulullah, pembangunan rel kereta api  yang menghubungkan Turkey dan Hijazpun takut menganggu istirahat rasulullah. Tidak usyah di kupas habis kebaikannya yang lain, yang pasti berbanding terbalik dengan Mustofa kemal laknatullah.

 

Lihat fakta terkini saja, Musthofa kemal itu tidak di terima di perut bumi, mayatnya saja musti dimasukan peti mati dan di timbun batu besar, dimuseumkan lagi. Bumi saja tidak mau menerima akibat kediktatorannya, masak manusia hidup masih mau menerima. Orang waras pasti tidak mau menerima walau dikibuli sejuta dalil yang tidak masuk logika.

 

Apalagi di pakai nama jalan, untuk penghargaan, masak kejahatan diberi penghargaan. Kediktatoran nya bukan rahmat, bukan anugrah tetapi malapetaka, bahkan super bencana. Imbas kejahatannya terasa sampai sekarang, kondisi dunia semakin kacau, maka pantas saja Allah murka dan bumipun tidak mau menerima. Karena itu tidak pantas diberi penghargaan, seharusnya masuk ke tokoh penjahat perang.

 

Bahaya jika cinta buta pada tokoh idola, tidak peduli munafik, kafirun maupun dholimin, di beri saja penghargaan, di agungkan menjadi nama jalan, padahal tidak diterima bumi, pasti juga tidak diterima disurga, Akhirnya di pastikan tempatnya dineraka, khawatirnya Followernya yang memberi penghargaan dikumpulkan bersama...

Celakanya diazab bersama sama...

 

Dikumpulkan bersama sang idola kesayangan di hari akhir nanti...

Bahaya banget salah pilih tokoh idola...

Padahal idolanya sudah pasti fasik munafik dan kafir dholimin

Padahal jelas tempat kembali mereka nanti di dalam neraka

 

Tidak kah takut akan dikumpulkan bersama mereka

Tidak takutkah dimasukan golongan mereka

Karena seseorang akan dikumpulkan

Bersama orang-orang yang ia cintai

 

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

 

‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’ [HR. Bukhari]

 

Lebih baik ngefans dan ngidolain Sultan Abdul hamid han, Singa terakhir Turkey Usmani.

Beliau mencegah pembelian tanah Palestina oleh Yahudi.

Beliau menghentikan segala teater penistaan agama dan penghinaan terhadap Nabi di Perancis.

Beliau, singa terakhir Usmani, pelindung kaum Muslimin dari ketamakan negara negara kafir eropa.

Beliau pecinta Muhammad Rasulullah Saw.

Beliau pun beristirahat dikeramaian kota tanpa terganggu kebisingannya.

 

Karena itu lebih baik jadikan Sultan Abdul hamid han tokoh idola, tokoh panutan, karena beliau pecinta sejati rasulullah Solallohu Alaihi Wasalam dan Singa terakhir Kekhalifahan Usmani pelindung kaum muslimin.

Bukankah mencintai sesama muslim bagaian dari kesempurnaan iman.

 

Lebih patut Sultan Abdul hamid han diberi penghargaan dan dijadikan nama jalan dari pada Musthofa kemal laknatullah, sang penghancur agama. Sang penista agama, Penyebar sekulerisme dan pembawa petaka kaum muslimin.

 

Yang musti diingat bagaimanapun kaum kafir, munafik dan dholimin bersatu seluruh dunia mengangkat derajat seseorang, jika Allah menjatuhkan derajadnya pastilah jatuh derajad orang tersebut, hanya saja Allah maha mengetahui waktu yang tepat. Sungguh Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Comments

You must be logged in to post a comment.