Macam-macam Nikmat Kubur
Arwah Orang-orang yang beriman akan mendapatkan kenikmatan yang besar di alam kuburnya, kenikmatan yang mereka dapatkan berbeda-beda, tentunya tergantung amal-amal yang mereka usahakan ketika hidup didunia.
1. Mendapatkan Rezeki di sisi Allah di Surga.
Ayat ini berkenaan dengan para Syuhada’ Uhud. Diantara Rizki yang mereka dapatkan adalah Arwah mereka di tempatkan di dalam tembolok / perut burung-burung hijau yang bertengger di lentera-lentera yang berada di bawah Aras yang tinggi, mereka dibawa terbang kemana-mana didalam surga. Dan berbincang-bincang bersama Allah, dan inilah kenikmatan yang tertinggi yang akan diraih oleh para Syuhada’.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Artinya:
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhan mereka dengan mendapat rezki. (QS Ali Imran 169).
Dijelaskan didalam hadits :
Dalam Shahih Muslim, dari Masyruq rahimahullah, berkata: "Kami bertanya kepada Abdullah tentang ayat ini (QS. Ali Imran: 169)
Dia menjawab, "adapun kami telah bertanya tentang hal (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam), lalu Nabi menjawab:
أرواحهم في جوف طير خضر لها قناديل معلقة بالعرش تسرح من الجنة حيث شاءت ثم تأوي إلى تلك القناديل فاطلع إليهم ربهم اطلاعة فقال هل تشتهون شيئا قالوا أي شيء نشتهي ونحن نسرح من الجنة حيث شئنا ففعل ذلك بهم ثلاث مرات فلما رأوا أنهم لن يتركوا من أن يسألوا قالوا يا رب نريد أن ترد أرواحنا في أجسادنا حتى نقتل في سبيلك مرة أخرى فلما رأى أن ليس لهم حاجة تركوا
Artinya:
"Sesungguhnya ruh-ruh para syuhada’ itu ada di dalam tembolok burung hijau. Baginya ada lentera-lentera yang tergantung di 'Arsy. Mereka (bersama burung) bebas menikmati surga sekehendak mereka, kemudian singgah pada lentera-lentera itu. Kemudian Rabb mereka memperlihatkan diri kepada mereka dengan jelas, lalu bertanya: “Apakah kalian menginginkan sesuatu?” Mereka menjawab: “Apalagi yang kami inginkan sedangkan kami bisa menikmati surga dengan sekehendak kami?” Rabb mereka bertanya seperti itu sebanyak tiga kali. Maka tatkala mereka merasa bahwasanya mereka harus minta sesuatu, mereka berkata, “Wahai Rabb kami! kami ingin ruh kami dikembalikan ke jasad-jasad kami sehingga kami dapat berperang di jalan-Mu sekali lagi. “Maka tatkala Dia melihat bahwasanya mereka tidak mempunyai keinginan lagi, mereka ditinggalkan.” (HR. Muslim).
2. Mendapatkan Rezeki di sisi Allah di Pintu Surga.
Ada ruh dari beberapa syuhada yang tertahan di pintu syurga dan tidak dapat masuk kedalam syurga karena hutang yang belum terlunasi.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَحْشٍ أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ قُتِلْتُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ الْجَنَّةُ قَالَ فَلَمَّا وَلَّى قَالَ إِلَّا الدَّيْنَ سَارَّنِي بِهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام آنِفًا
Abdullah Bin Jahsy berkata,bahwa seorang datang menemui Nabi, dan berkata” Wahai Rasulullah,,apa yang kelak aku dapatkan jika aku terbunuh dijalan Allah..? Nabi menjawab..”Syurga” ketika orang itu beranjak pergi Nabi berkata : ”Kecuali jika Ia Masih menanggung Hutang,baru saja Jibril memberitahukan kepadaku”. (Shahih, HR Imam Nasa’I (3155) di shahihkan oleh syeikh Al-Albani).
3. Ruhnya dikumpulkan bersama Arwah orang-orang beriman di Suatu Tempat di langit.
Adapula yang mendapatkan rizki yang seperti ini, mereka dikumpulkan atara arwah satu dengan yang lainnya dan beristirahat, tanpa beraktivitas apapun.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
خرج النسائي و ابن حبان في صحيحه من حديث أبي هريرة رضي الله عنه [ عن النبي صلى الله عليه و سلم في ذكر خروج الروح ورفع الى السماء وقال في روح المؤمن …فيأتون به أرواح المؤمنين فلهم أشد فرحا به من أحدكم بغائبه يقدم عليهم فيسألونه ما فعل فلان فيقولون دعوه حتى يستريح فإنه كان في غم الدنيا …..
Artinya :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan tentang keluarnya ruh manusia (dari jasadnya) lalu dibawa oleh para malaikat ke langit, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Arwah orang-orang yang beriman akan bertemu dengan arwah mukminin yang lain, maka mereka jauh lebih bergembira daripada kalian dengan dengan saudara kalian yang tidak hadir, lalu malaikat mempertemukan arwah ini kepada mereka (teman-temannya), maka mereka saling bertanya-tanya, apa yang di kerjakan oleh si fulan ini. Lalu para malaikat berkata: doakan fulan ini sampai dia beristirahat, sesungguhnya ia telah selesai dari keletihan dunia….” (HR Al-Bazzar (9542), lafadz milik Al-Bazzar, Al-Hakim (1302), dan Ibnu Hibban (3014), di shahihkan oleh Imam Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Iroqi, Al-Arna’ut, Al-Mundziri, Al-Albani (Shahih Targhib Wat Tarhib (3559)).
Dalam riwayat lain, sebagai syawahid :
عَنِ اْلحَسَنِ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إذَا مَاتَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ تَلْقَى رُوْحُهُ أرْوَاحَ المؤمنِيْنَ هَذا حَدِيْثٌ مُرْسَلٌ صَحِيْحُ اْلإسْنَادِ
Artinya:
Dari Hasan dia berkata : telah bersabda Rasulullah SAW : apabila seorang hamba mu’min meninggal dunia maka ruhnya bertemu dengan ruh-ruh orang-orang beriman.
HR Al Hakim Al Mustadrak 9:197 No 3927. Imam Hakim berkata : ini hadits mursal, sanadnya shohih.
4. Mendapatkan Harum dan Wanginya Surga saat berada di kuburnya.
Ada sebagian Arwah yang beriman yang berada di Alam Kuburnya, Mereka Diberikan hamparan permadani dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga sehingga ia memperoleh harum dan wanginya surga, diberi pakaian dari surge, dan kuburannya diperluas sejauh mata memandang.
Dalam hadits disebutkan :
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ... فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dari Minhal bin 'Umar dari Zaadzan dari Al Barra' bin 'Azib berkata, ... hamparkanlah surga dan berilah pakain surga untuknya, dan bukakanlah baginya satu pintu surga, Nabi bersabda:, lalu hamba itu memperoleh harum dan wanginya surga lalu kuburannya diperluas sejauh mata memandang. [Ahmad 37:490 No 17803, Thabrani 6:187 No 2731, dishahihkan oleh imam Al-Hakim, Ibnul Qayyim dalam I’lamul Muwaqqi’in (1/214), Al-Arna’ut, Al-Albani, dll (Ahkamul-Jana’iz (1/159))].
5. Di istirahatkan di kuburnya dari Kepayahan Dunia.
Dalam hadits disebutkan :
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ بْنِ رِبْعِيٍّ أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرَّ عَلَيْهِ بِجَنَازَةٍ فَقَالَ مُسْتَرِيحٌ وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ مَا الْمُسْتَرِيحُ وَالْمُسْتَرَاحُ مِنْهُ فَقَالَ اَلْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ يَسْتَرِيحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلَادُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاب
Artinya:
Dari Ma'bad bin Ka'ab bin Malik dari Abu Qatadah bin Rabi'i bahwa ia menceritakan bahwasanya; Suatu ketika jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "MUSTARIIH dan MUSTARAAH." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu MUSTARIIH dan MUSTARAAH?" beliau menjawab, "Mustariih adalah Seorang hamba yang beriman beristirahat dari kepayahan /keletihan dunia, adapun Mustaraahun Minhu adalah berkenaan seorang hamba yang fajir (berbuat kedzaliman, durhaka kepada Allah, dll), malah justru seluruh hamba, negeri, pepohonan dan binatang melata bisa beristirahat dari sifat fajirnya (kedzalimannya). (HR. Muslim, 5: 48, Abdur Rozaq, 3:443)
6. Didatangi oleh Amal Baiknya yang menyerupai dirinya di Kuburnya.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ... وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ فَيَقُولُ رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي
Artinya:
Dari Al Barra' bin 'Azib berkata, ... Lalu datanglah kepadanya seorang yang rupawan, pakainnya indah, wanginya semerbak, lalu orang itu kata "Bergembiralah dengan kabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang dijanjikan untukmu. Si mayit bertanya kepadanya, siapa kamu ini sebenarnya?, kamu membawa kebaikan! Lalu ia menjawab: aku adalah amal-salihmu. Lalu ia (jenazah) tadi berdo’a meminta kepada Allah: "Ya rabb, segerakan hari kiamat, sehingga aku bisa kembali menemui keluargaku (golongan ahli surga) dan hartaku (kenikmatan surga). [Ahmad 37:490 No 17803, Thabrani 6:187 No 2731 dishahihkan oleh imam Al-Hakim, Al-Arna’ut, Al-Albani, dll (Takhrij Al-Misykah (1/47 no. 131)]]
7. Diluaskan dan diterangi Alam kuburnya.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ دَخَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَبِي سَلَمَةَ وَقَدْ شَقَّ بَصَرُهُ فَأَغْمَضَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الرُّوحَ إِذَا قُبِضَ تَبِعَهُ الْبَصَرُ فَضَجَّ نَاسٌ مِنْ أَهْلِهِ فَقَالَ لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِلَّا بِخَيْرٍ فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ )لِأَبِي سَلَمَةَ (وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Artinya:
Dari Umi Salamah ia berkata; Rasulullah saw masuk ke rumah Abi Salamah, matanya terbelalak lalu Rasul memejamkannya kemudian beliau bersabda : sesungguhnya ruh itu apabila dicabut, maka mata itu mengikutinya,lalu keluarganya ada yang menjerit, lalu beliau bersabda : janganlah kalian bicara kecuali kebaikan, karena sesungguhnya malaikat mengamini atas apa yang kalian katakan kemudian beliau berdoa : Ya Allah Ampunilah..... dan tinggikan derajatnya dengan orang-orang yang mendapat petunjuk dan berilah ganti (yang lebih baik) pada orang-orang yang ditinggalkannya, ampunilah dosa kami dan dia, Ya Tuhan semesta Alam, luaskanlah dan terangilah alam kuburnya. [HR Muslim 4:480 No 1528, Abu Daud 8:379 No 2711, Ahmad 53:494 No 25332, Baihaqi 3:384]
Dalam hadits disebutkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «الْمُؤْمِنُ فِي قَبْرِهِ فِي رَوْضَةٍ، وَيُرَحَّبُ لَهُ قَبْرُهُ سَبْعِينَ ذِرَاعًا، وَيُنَوَّرُ لَهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، أَتَرَوْنَ فِيمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ»: {فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا، وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى} [طه: 124]، قَالَ: «أَتَدْرُونَ مَا الْمَعِيشَةُ الضَّنْكُ؟»، قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ [ص:522] أَعْلَمُ، قَالَ: «عَذَابُ الْكَافِرِ فِي قَبْرِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهُ لَيُسَلَّطُ عَلَيْهِمْ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ تِنِّينًا، أَتَدْرُونَ مَا التِّنِّينُ؟»، قَالَ: «تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ حَيَّةً لِكُلِّ حَيَّةٍ سَبْعَةُ رُءُوسٍ يَنْفُخُونَ فِي جِسْمِهِ وَيَلْسَعُونَهُ، وَيَخْدِشُونَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ» رواه أبو يعلى [حكم حسين سليم أسد] : إسناده حسن
Artinya:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Orang mukmin di dalam kuburnya seperti raudhah (taman), dilapangkan kuburnya sejauh tujuh puluh hasta, di sinari kuburnya seperti cahaya bulan purnama. Taukah kalian tentang apa ayat yang diturunkan ini..?
{فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا، وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى} [طه: 124]،
Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”. Lalu nabi berkata: tentang Adzab kubur orang kafir di kuburnya, Demi jiwaku yang berada di Tangan-Nya, sesungguhnya orang kafir akan di sengat 99 TINNIN, apakah kalian tahu tentang TINNIN..? (Ternyata Para Sahabat Juga Tidak Tahu),
lalu Nabi melanjutkan sabdanya: “itu adalah 99 Ular, setiap 1 ular memiliki 7 kepala, semua kepala meniup-niup pada orang kafir itu yang di kubur itu, lalu menyengatnya, dan merobek-robeknya sampai hari kiyamat.” (Hadits Hasan, HR Ibnu Hibban, Abu Ya’la, dll. di Shahihkan oleh Al-Baihaqi, di hasankan oleh Al-Arna’ut, Husain Sulaim Asad, dll.)
8. Diperlihatkan Surga Pagi dan Sore di Kuburnya.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya:
Dari Abdullah bin Umar ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda ; sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila meninggal diperlihatkan tempat kembalinya, pada waktu pagi dan sore, jika dia dari ahli surga maka dia melihat termasuk ahli surga dan jika dia dari ahli neraka, maka dia melihat termasuk ahli neraka. Lalu dikatakan ini tempatmu sampai Allah bangkitkan kamu pada hari Kiamat.
HR Bukhari 1:296 No 1379, 3240, 6515. Muslim 14:26 No 5110
Dari dalil-dalil diatas bisa dirinci dan dipahami tanpa ada kontradiksi antara satu sama lainnya, bahwa arwah orang yang beriman ada yang berada di langit (di surga) dan di bumi (di alam kuburnya) tergantung amalan – amalan yang mereka kerjakan, mereka semua orang-orang yang mendapatkan rizki dari Allah di alam Barzah. Adapun mengenai Arwah Para Nabi, mereka di tempatkan bersama Para Makhluk Allah yang Mulia Yaitu Para Malaikat di Langit, Sebagaimana Hadits-Hadits Yang Berhubungan dengan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
You must be logged in to post a comment.